PRE-LAB
1.
Mengapa keanekaragaman hayati dalam biosfer
perlu dipelajari ?
Alasannya ialah dalam dunia yang
kita tempati hidup ini tidak terdapat 2 jenis induvidu yang benar benar
identic, Setiap individu
mempunyai ciri-ciri khusus. Perbedaan ini
menunjukkan adanya biodiversitas atau keanekaragaman makhluk hidup di bumi.
Keanekaragaman Hayati adalah hasil dari keseragaman dan keberagaman sifat/ciri makhluk hidup dan di dalam satu jenis makhluk hidup juga dijumpai adanya
perbedaan/keberagaman perbedaan sifat dalam satu jenis ini disebut sebagai
variasi. Kekhasan dan tingginya tingkat keanekaragaman hayati
ini sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia. Namun karena perkembangan teknologi dan taraf hidup
maka terciptalah berbagai industri – industri modern yang mengonsumsi spesies
tertentu sehingga mengancam keberadaannya yang juga menyebabkan
ketidakseimbangan alam karena kehilangan variasi dari keanekaragaman yang melengkapi
tersebut. Oleh karena itu
keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan dilestarikan (White, 2013).
|
2.
Jelaskan tujuan pengambilan sampel pada beberapa jenis lokasi perairan!
Tujuannya ialah untuk
dapat mengetahui dan menjelaskan biota apa saja yang hidup pada perairan pada
sampel (pada praktikum ini merupakan limbah cair got UB) yang terdapat pada
perairan darat (Sutanto, 2006)
|
3.
Parameter
apa saja yang dapat mempengaruhi viabilitas/kemampuan hidup dari organisme yang
terdapat pada sampel perairan? Jelaskan!
Parameter kimia,
pH; pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh cairan.
Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian besar persediaan air
memiliki pH antara 7-8,2 namun beberapa air juga memiliki pH dibawah 6,5 atau
di atas 9,5. Air dengan pH tinggi biasanya memiliki kandungan alkali karbonat
yang juga tinggi (White, 2013).
Parameter fisik
mengetahui
derajat kekotoran air, bau, warna dan temperatur. Temperatur;Organisme memiliki ketahanan terhadap suhu yang berbeda beda, hal ini lah
yang menyebabkan suhu dapat mempengaruhi viabilitas dari organisme yang
terdapat pada suatu sampel cairan tersebut. Warna; Kriteria warna air yang dapat dijadikan acuan standar kualitas
air. Warna
air hijau tua yang berarti menunjukkan adanya dominansi chlorophyceae dengan
sifat lebih stabil terhadap perubahan lingkungan dan cuaca karena mempunyai
waktu mortalitas yang relatif panjang. Warna air tambak kecoklatan yang
berarti menunjukkan adanya dominansi diatomae (Indrawan, 2010).
Parameter biologi
mengetahui adanya kehidupan pada air sampel (Visgilio,
2008).
|
4.
Berdasarkan cara
pengumpulannya, sampel dibagi menjadi dua macam, yaitu sampel individu (discrete) dan campuran (composite). Jelaskan mengenai perbedaan
kedua jenis sampel tersebut!
Sampel individu (Discrete) sampel yang diambil
sewaktu-waktu , hanya mewakili kondisi (secara konteks waktu) pada saat pengambilannya/hanya mewakili kondisi ekosistem pada waktu itu
saja. Sampel Campuran (Composite)
merupakan campuran dari sampel individu yang diambil secara dalam jangka kurun waktu tertentu. Kemudian dipadukan dengan angka aliran pada saat pengambilan sampel, mewakili kondisi ekosistem sampel pada kurun waktu
tertentu (Offit,
2016).
|
Tanggal
|
Nilai
|
Paraf Asisten
|
|
|
|
Tinjauan
Pustaka
a)
Prinsip
Turbidimetri
Alat ini adalah alat
untuk mengukur kekeruhan air. Prinsipnya ialah, Alat ini akan memancarkan
cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan diserap, dipantulkan
atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media akan diukur dan ditransfer
kedalam bentuk angka (Sutanto, 2006).
b)
Gambar
Turbidimetri
(Supriharyono, 2007).
|
Daftar Pustaka
Indrawan,
Mochammad. 2010. Biologi Konservasi:
Biologi Konservasi. Jakarta: Buku
Obor
Offit,
Anne. 2016. Principles of Ecosystem
Diversity. London: Callisto Refference
Supriharyono,
Malik. 2007. Konservasi ekosistem
sumberdaya hayati di wilayah pesisir
dan laut tropis. Jakarta: Fokus
Sutanto,
Rachman. 2006. Ilmu dasar pedologi
terapan. Yogyakarta: Kanisius
Visgilio,
Gerald R. 2008. Saving Biological
Diversity. New York City: Springer
White,
Wayne A. 2013. Biosequestration and
Ecological Diversity. New York City: CRC
PRESS
|
Komentar
Posting Komentar