PRE-LAB
1.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan Ekosistem!
Ekosistem
merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara tamu (berbagai populasi) dengan lingkungan. Ekosistem dapat dianggap
sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara semua elemen
lingkungan yang mempengaruhi satu sama lain. Ekosistem merupakan penggabungan
dari setiap unit Biosystems melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur biotik
tertentu dan ada siklus material antara organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi ada (Elsvier, 2008).
Dalam
ekosistem, organisme berkembang di masyarakat bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk hidup
(Haryanto, 2013).
|
2.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan Komponen Biotik dan Abiotik!
Komponen Biotik
Komponen biotik
adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik
(tidak bernyawa). Komponen biotik pada umumnya terdiri dari 3 bagian, yakni Produsen, Konsumen, dan Pengurai (Hermawan,
2007).
·
Produsen
Produsen adalah
mahluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen ditempati tumbuhan yang
berklorofil (Hermawan, 2007).
·
Heterotrof / Konsumen
Komponen
heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang
disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof
disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran
lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan
mikroba (Hermawan, 2007).
·
Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah
organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme
mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan
yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian
hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang
dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah
bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu
hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu
kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
aerobik : oksigen
adalah penerima elektron / oksidan
anaerobik :
oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
fermentasi :
anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima
elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu
ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen
heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di
air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik
adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air (Iswanto, 2010).
Komponen Abiotik
Komponen Abiotik
meliputi berbagai komponen-komponen yang berperan dalam keseimbangan
lingkungan. Komponen-komponen abiotik adalah sebagai
berikut.
·
Udara
Udara adalah sekumpulan gas yang
membentuk atmosfer dan menyelimuti bumi. Udara bersih dan udara kering yang
ada di atmosfer mengandung gas dengan komposisi permanen, yaitu 21,94%
oksigen (O2); 78,09% Nitrogen (N2) ; 0,032% karbon dioksida (CO2); dan gas
lain (Ne, He, Kr, Xe, H2, CH4, N2O). Selain dari itu, udara juga mengandung
gas yang jumlahnya dapat berubah-ubah seperti sulfor dioksida (SO2), uap air
(H2O), nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3). Fungsi Udara adalah
untuk menunjang kehidupan bagi seluruh penghuni ekosistem. Contohnya gas
O2 yang digunakan untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 yang
digunakan untuk proses fotosintesis tumbuhan (Kartawinata, 2013).
·
Air
Air mengandung
berbagai jenis unsur atau senyawa kimia dalam jumlah bervariasi, contohnya
natrium, fosfat, kalsium, nitrit, amonium. Jumlah unsur yang terkandung dalam
air bergantung dengan kualitas udara dan tanah yang dilalui air. Air dapat
berubah wujud menjadi bentuk uap, cairan atau es; yang bergantung pada suhu
lingkungan disekitarnya. Volume air yang ada dibumi mencapai 1.400.000.000 km
kubik, yang dirinci sekitar 97% berupa air laut, 2% berupa gunung es yang ada
dikedua kutub bumi, 0,75% yang berupa air tawar (mata air, sungai, danau, air
tanah), dan selebihnya itu berupa uap air (Kartawinata, 2013)
·
Cahaya matahari
Intensitas dan
kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya
sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang
terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat
peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan (Supriana,
2008).
·
Tanah
Tanah terbentuk
karena proses destruktif (pelapukan batuan, pembusukan senyawa
organik) dan sintesis (pembentukan mineral). Komponen tanah yang
utama, yaitu bahan organik, air, bahan mineral, dan udara. Tumbuhan mengambil
air dan garam-garam mineral yang ada di dalam tanah. Sementara manusia
memanfaatkan tanah sebagai lahan pemukiman, peternakan, perkantoran,
pertanian, pertambangan, perindustrian, dan kegiatan transportasi (Lockwood,
2011)
·
Suhu
Suhu adalah
derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar, terutama yang bersumber
dari matahari. Suhu udara berbeda-beda disetiap ekosistem yang bergantung
pada garis lintang (latitude) dan ketinggian tempat (altitude). Makin
dekat kutub, suhu udara pun makin dingin dan kering. Suhu merupakan faktor
pembatas bagi kehidupan dan memengaruhi keanekaragaman hayati disuatu
ekosistem. Umumnya, makhluk hidup dapat bertahan hidup dilingkungan yang
memiliki suhu 0°C-40°C. Pada suhu rendah,beberapa jenis makhluk hidup akan
melakukan hibernasi (tidak aktif), namun akan aktif jika suhu kembali normal
(Iswanto, 2010).
·
Garam Mineral
Konsentrasi garam
memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa
organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam
tinggi (Elsvier, 2008).
·
Kelembapan
Kelembapan
dipengaruhi oleh intensitas, angin, curah hujan, dan sinar
matahari. Kelembapan memengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Daerah yang memiliki
tingkat kelembapan berbeda akan menghasilkan sebuah ekosistem yang memiliki
komposisi yang berbeda (Haryanto, 2013).
·
Derajat Keasaman (pH)
Keadaan pH tanah
berpengaruhi terhadap kehidupan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik
bila memiliki pH optimun, yaitu berkisar 5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi
oleh curah hujan, penggunaan pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian
mineral tanah (Iswanto, 2010).
|
3.
Jelaskan jenis-jenis
interaksi komponen biotik dalam suatu ekosisitem, dan berikan masing2 interaksi
tersebut 1 contoh !
·
Kompetisi. Menurut Budiati
(2009), kompetisi adalah persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas
sehingga terjadinya hubungan atau interaksi dalam bentuk kompetisi. Kompetisi
terbagi atas dua, yaitu : Kompetisi
intraspesifik. Yaitu kompetisi yng terjadi antar individu dari dua
spesies yang sama. Contoh, tanaman jagung yang saling memperebutkan nutrisi
dari tanah melalui akar dan Kompetisi
interspesifik. Yaitu kompetisi yang terjadi antar individu dari dua jenis
spesies yang berbeda. Contoh, persaingan antara singa dan hyena dalam
memperoleh wilayah yang sama (Hermawan, 2007).
·
Mutualisme. Meupakan bentuk
hubungan atau interaksi antar organisme dari dua spesies yang berbeda dimana
dari masing masing mendapatkan hal yang menguntungkan. Contoh bubungan
mutualisme adalah semut dengan aphid. Dimana semut melindungi aphid dari
pemangsa, dan aphid memberikan cairan serupa dengn madu kepada semut (Elsvier, 2008).
·
Aleopati. Merupakan
hubungan antar organisme, dimana keberadaan satu organisme tersebut, dapat
menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelapisan
toksin tau racun. Tanaman pinus misalnya, menyekresikan zat yang menyebabkan tanah
disekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan jenis lainnya (Haryanto,
2013).
·
Komensalisme. Merupakan
bentuk hubungan atau interaksi antar dua spesies yang berbda, yang mana hanya
satu yang diuntungkan, sementara yang lain tidak berpengaruh. Contohnya
adalah hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu (Supriana, 2008).
·
Parasitisme. Merupakan
hubugan antar organisme yang berbeda yang mana salah satu mendapatkan untng,
sementara lainnya mendapatkan kerugian dengan cara, menumpang hidup bersama
dengan organisme yang dirugikan tersebut (inangnya). Contoh dari parasitisme
adalah cacing pita yang hidup pada alat pencernaan (Kartawinata,
2013).
·
Predasi. Merupakan
hubungan antar organisme yang mana satu organisme memakan organisme yang
lain. Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organisme yang
dimakan disebut mangsa. Contoh, beruang memakan ikan, kuda memakan rumput,
dan lain sebagainya (Lockwood, 2011).
|
Komentar
Posting Komentar